Perhatikangrafik hubungan antara afinitas elektron beberapa unsur berikut! Ilustrator: Arif Nursahid Berdasarkan grafik tersebut, unsur yang paling mudah membentuk ion negatif adalah . sedangkan unsur yang paling sukar membentuk ion negatif adalah . Tabel Periodik dan Sifat Keperiodikan Unsur Struktur Atom dan Tabel Periodik Kimia Anorganik

Percobaan untuk mengetahui adanya muatan elektron Pembahasan soal Kimia Ujian Nasional UN tahun 2017 nomor 1 sampai dengan nomor 5 tentang teori atom, massa atom relatif, struktur atom, sistem periodik unsur, dan jenis ikatan kimia. Soal No. 1 tentang Teori Atom Perhatikan diagram percobaan Thomson berikut! Berdasarkan diagram tersebut, pernyataan yang tepat tentang sinar katoda adalah …. A. sinar katoda yang dihasilkan tergantung dari zatnya B. sinar katoda dibelokkan ke pelat logam positif C. sinar katoda bergerak dari S ke R D. muatan elektron 1,6 × 10−9 Coulomb E. sinar katoda tidak dibelokkan medan magnet Dari percobaan di atas, Thomson menemukan bahwa ada partikel lain yang lebih kecil dari atom dan bermuatan negatif. Adanya partikel bermuatan negatif ini sekarang disebut elektron dibuktikan dengan adanya Sinar katoda dibelokkan tertarik ke pelat logam positif. Hal ini berarti sinar katoda tersebut merupakan partikel yang bermuatan negatif. [opsi B benar] Karena merupakan partikel bermuatan negatif maka sinar katoda bergerak menuju listrik positif, yaitu dari R ke S. [opsi C salah] Karena dapat dibelokkan dalam medan listrik, maka sinar katoda juga dapat dibelokkan dalam medan magnet. [opsi E salah] Thomson hanya menemukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron e/m. Sedangkan muatan elektron ditemukan oleh Robert Millikan. [opsi D salah] Jadi, pernyataan yang tepat tentang sinar katoda adalah opsi B. Soal No. 2 tentang Massa Atom Relatif Massa rata-rata satu atom unsur Q adalah 2,654 × 10−23 gram dan massa satu atom karbon C-12 adalah 1,993 × 10−23 gram. Massa atom relatif Ar Q adalah …. Pembahasan Massa atom relatif suatu unsur merupakan perbandingan antara massa rata-rata 1 unsur dengan 1/12 massa 1 atom C-12. Jadi, massa atom relatif unsur Q adalah opsi C. Soal No. 3 tentang Struktur Atom Diagram susunan partikel dari unsur A dan B adalah sebagai berikut Berdasarkan diagram tersebut, notasi unsur A dan B yang benar adalah …. A. 11A23 dan 15B30 B. 13A27 dan 17B35 C. 13A26 dan 17B34 D. 27A13 dan 35B17 E. 27A13 dan 15B30 Pembahasan Notasi unsur dirumuskan sebagai ZXA dengan Z nomor atom = jumlah proton A nomor massa = jumlah proton + neutron Nah, sekarang kita perhatikan susunan partikel unsur A dan B. Unsur A p = 13 n = 14 Z = p = 13 A = p + n = 13 + 14 =2 7 Notasi unsur 13A27 Unsur B p =1 7 n = 18 Z = p = 17 A = p + n = 17 + 18 =3 5 Notasi unsur 17B35 Jadi, notasi unsur A dan B yang benar adalah opsi B. Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN Struktur Atom. Soal No. 4 tentang Sistem Periodik Unsur Perhatikan data afinitas elektron berikut! UnsurAfinitas Elektron X240 Y−349 Pernyataan yang tepat untuk kedua unsur tersebut dalam mencapai kestabilan adalah …. A. ion X− lebih stabil daripada atom X B. ion Y− lebih stabil daripada atom Y C. Y lebih mudah melepas elektron daripada X D. X lebih bersifat nonlogam daripada Y E. X lebih mudah menarik elektron daripada Y Pembahasan Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dilepaskan oleh suatu atom ketika menangkap elektron membentuk ion negatif. Unsur yang memiliki afinitas elektron bertanda negatif, mempunyai kecenderungan lebih besar dalam membentuk ion negatif. Berdasarkan keterangan di atas, unsur yang mempunyai afinitas elektron negatif, yaitu Y, bersifat lebih mudah menangkap elektron lebih stabil membentuk Y− lebih bersifat nonlogam Jadi, pernyataan yang tepat adalah opsi B. Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN Sistem Periodik Unsur. Soal No. 5 tentang Jenis Ikatan Kimia Pasangan senyawa dari unsur-unsur berikut 6K, 8L, 15M, 17Q, 9R, memenuhi aturan oktet, kecuali …. A. KL2 dan KQ4 B. KQ4 dan Q2L C. MQ5 dan KL D. MQ3 dan KR4 E. KQ4 dan KL2 Pembahasan Cara mudah untuk menentukan suatu senyawa memenuhi kaidah oktet atau bukan adalah dengan menghafal nomor atom gas mulia berikut ini 2, 10, 18 36, 54, 86 Misal senyawa KL2, nomor atom unsur K kita kurangi dengan nomor gas mulia di bawahnya sehingga hasilnya positif. Sedangkan nomor atom unsur L kita kurangi dengan nomor atom gas mulia di atasnya sehingga hasilnya negatif. Hasil negatif ini kemudian kita beri harga mutlak sehingga menghasilkan nilai positif. 6K 6 – 2 = 4 8L 8 – 10 = 2 Selanjutnya, nilai tersebut kita jumlahkan sesuai jumlah unsur. Jika hasilnya 8 maka memenuhi kaidah oktet. KL2 4 + 2×2 = 8 [oktet] Mari kita periksa untuk senyawa yang lain! 6K 6 – 2 = 4 17Q 17 – 18 = 1 KQ4 4 + 4×1 = 8 [oktet] 8L 8 – 2 = 6 17Q 17 – 18 = 1 Q2L 2×1 + 6 = 8 [oktet] 15M 15 – 10 = 5 17Q 17 – 18 = 1 MQ5 5 + 5×1 = 10 [bukan oktet] 6K 6 – 2 = 4 8L 8 – 10 = 2 KL 4 + 2 = 6 [bukan oktet] 15M 15 – 10 = 5 17Q 17 – 18 = 1 MQ3 5 + 3×1 = 8 [oktet] 6K 6 – 2 = 4 9R 9 – 10 = 1 KR4 4 + 4×1 = 8 [oktet] 6K 6 – 2 = 4 17Q 17 – 18 = 1 KQ4 4 + 4×1 = 8 [oktet] Jadi, pasangan senyawa yang tidak memenuhi kaidah oktet adalah MQ5 dan KL C. Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN Jenis Ikatan Kimia. Simak Pembahasan Soal Kimia UN 2017 selengkapnya. No. 01 - 05No. 21 - 25 No. 06 - 10No. 26 - 30 No. 11 - 15No. 31 - 35 No. 16 - 20No. 36 - 40 Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini. Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.

Perhatikandata percobaan berikut dengan teliti! Percobaan. Konsentrasi HCl (volume 25 ml) Ukuran Partikel Pualam (2 gram) Suhu Awal (Celsius) Waktu Reaksi (menit) 1. 2 M. kerikil. 25. 4. 2. Memiliki afinitas elektron yang besar. 4. Sifat oksidatornya kuat. Sifat tersebut dimiliki oleh unsur . A. halogen B. golongan oksigen

Kestabilan suatu atom didasarkan pada susunan elektron-elektron atau konfigurasi elektron. Suatu atom akan stabil jika elektron valensinya elektron pada kulit terluarnya dua duplet atau delapan oktet sesuai dengan konfigurasi elektron gas mulia. Unsur-unsur lain dapat mencapai konfigurasi oktet dengan membentuk ikatan agar dapat menyamakan konfigurasi elektronnya dengan konfigurasi elektron gas mulia terdekat. Kecenderungan ini disebut aturan oktet. Atom-atom dari unsur yang tidak stabil mempunyai kecenderungan untuk bergabung dengan atom-atom lain atom yang sama atau atom yang berbeda. Atom-atom tersebut bergabung melalui suatu ikatan kimia. Pada soal di atas, suatu unsur diketahui memiliki ciri-ciri yaitu afinitas elektronnya sangat kecil, energi ionisasinya sangat kecil dan cenderung melepas 1 elektron valensinya. Berdasarkan ciri-ciri tersebut dapat diketahui bahwa unsur teresebut merupakan unsur yang terletak pada golongan I A. Hal ini dapat diketahui dari cirinya yaitu cenderung melepas 1 elektron valensinya. Elektron valensi atau elektron pada kulit terluar pada suatu atom menunjukkan golongan dari unsur tersebut. Artinya unsur tersebut hanya memiliki 1 buah elektron pada kulit terluarnya valensinya, sehingga untuk mencapai kestabilannya hanya perlu melepaskan elektron di kulit terluarnya. Unsur-unsur pada golongan I A juga memiliki sifat keperiodikan yaitu energi ionisasi yang sangat kecil dan afinitas elektron yang sangat kecil juga. Unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah seperti pada golongan I A dan II A mempunyai kecenderungan melepaskan elektron dan membentuk ion positif kation. Kation ini kemudian akan bereaksi dengan anion ion negatif yang selanjutnya akan berikatan ion dan membentuk senyawa ionik. lkatan ion terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion positif kation dan ion negatif anion. lkatan ion terjadi antara atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah unsur logam dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron tinggi unsur nonlogam. Dengan demikian, kesimpulan dari unsur dengan ciri-ciri di atas yaitu merupakan unsur golongan I A yang akan cenderung berikatan ion jika bersenyawa. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.
36perhatikan tabel data keelektronegatifanbeberapa unsur berikut: unsurkeelektronegatifank2,202,55mn3,044,000.93оberdasarkan data. PPT - SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR Jari-jari atom Energi Ionisasi Afinitas elektron Keelektronegatifan Kereaktifan logam dan non PowerPoint Presentation - ID:1076067 Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang03 Februari 2022 0739Hallo Arky, kakak bantu jawab ya. Jawaban Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung semakin kecil. Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan sebuah atom untuk menarik elektron. 1. Dalam suatu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron semakin kecil. Hal tersebut dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron berkurang. 2. Dalam suatu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron semakin besar. Hal tersebut dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron bertambah. Semoga Arky dapat memahami penjelasan di atas.
Kalaukebetulan kamu ingin belajar tentang materi ini lebih dalam, simak penjelasan lengkapnya berikut. Kami juga telah menyediakan soal latihan yang bisa dikerjakan untuk mengasah kemampuanmu. Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Isotop, Isoton, Isobar, dan Isoelektron . kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode
Afinitas elektron secara sederhana bisa dikatakan sebagai bagian daripada kemampuan dari suatu jenis partikel atom dalam menerima elektron. Prihal ini terjadi ketika elektron ditambahkan dalam atom pada wujud gas, maka secara langsung terjadi perubahan energi tertentu. Oleh karena itulah afinitas elektron dalam suatu atom cenderung sulit untuk diukur. Alasannya karena adanya nilai afinitas elektron hanya tersedia pada beberapa jenis unsur kimia tertentu, terutama pada golongan halogen. Afinitas elektron bisa dikatakan sebagai peristiwa yang terjadi karena adanya komponen melepas dan menerima elektron terhadap sesuatu yang umum dalam penerapan kimia. Dimana untuk serah terima elektron dapat terjadi ketika suatu atom melakukan interaksi dengan atom lain dalam membentuk ikatan kimia. Oleh karena itu adanya afinitas elektron ini berpengaruh dalam interaksi antar atom. Pengertian Afinitas Elektron Afinitas elektron adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika suatu elektron diterima oleh atom netral dan membentuk ion yang bermuatan negatif, dimana untuk nilai dari afinitas elektron didapatkan dari pengukuran panas pembentukan dan energi kisi dari unsur senyawa ionik. Pengertian Afinitas Elektron Menurut Para Ahli Adapun definisi afinitas elektron menurut para ahli. Antara lain; Dr. Yusnidar Yusuf, M. Si 2018, Afinitas elektron ialah ukuran besarnya energi yang dibebaskan oleh atom dalam menerina sebuah elektron. Sehingga besaran afinitas elektron ini dapat difungsikan untuk mudah tidaknya atom dalam menarik elektron. Artinya semakin besar afinitas elektron yang dimiliki atom itu menunjukan bahwa atom itu mudah nenarik elektron dari luar dan membentuk ion negatif anion Rumus Afinitas Elektron Rumus Afinitas Elektron Afinitas elektron yang terdapat suatu unsur menjadi suatu ukuran kecenderungan unsur tersebut untuk bertindak sebagai zat pengoksidasi. Zat pengoksidasi itu sendiri dalam reaksi redoks merupakan zat yang berperan sebagai akseptor atau penerima elektron. Hal ini sangat berkaitan dengan sifat kimia dan sifat dari ikatan yang dibentuk oleh suatu atom dengan atom lain ketika membentuk molekul. Secara umum rumus reaksi yang terjadi ketika suatu atom menerima elektron dapat digambarkan sebagai berikut. X + e– → X– + Energi Hal ini juga sama atau setara dengan pelepasan elektron dari ion negatif menjadi atom yang bermuatan netral. X– → X + e– Dalam reaksi tersebut, X merepresentasikan atom yang bermuatan netral sedangkan e– merupakan elektron yang diberikan kepada atom X. Ketika terjadi reaksi, X menerima sebuah elektron sehingga X akan menjadi bermuatan negatif X– dan pada kondisi tersebut dihasilkan sejumlah energi tertentu. Energi suatu atom terdsebut didapatkan ketika atom kehilangan ataupun memperoleh energi melalui reaksi kimia yang menyebabkan hilang atau bertambahnya elektron. Reaksi kimia yang melepaskan energi disebut dengan reaksi eksotermik sedangkan reaksi kimia yang menyerap energi dari luar disebut dengan reaksi endotermik. Energi dari reaksi eksotermik dituliskan dalam bentuk negatif atau diberi tanda negatif, sedangkan dalam reaksi endotermik energi diberi tanda positif. Afinitas elektron ditunjukkan dengan simbol EA dan biasanya dinyatakan dalam satuan kJ/mol. Dalam tabel periodik, afinitas elektron dapat mengikuti tren tabel periodik tersebut. Dalam satu golongan, afinitas elektron meningkat dari atas ke bawah. Dalam satu periode, afinitas elektron juga meningkat dari kiri ke kanan. Nilai dari afinitas elektron bisa positif atau negatif tergantung dari jenis reaksi apakah eksoterm atau endoterm. Cara Menentukan Afinitas Elektron Untuk menentukan afinitas elektron, kita dapat menggunakan bantuan tabel sistem periodik unsur dimana pada tabel tersebut terdapat daftar unsur kimia yang telah disusun berdasarkan Mendeleev dan mengikuti tren yang ada. Dalam sistem periodik unsur, kita dapat memprediksi nilai afinitas elektron mengikuti tren pada sistem periodik unsur tersebut; Dalam satu golongan kolom pada tabel periodik nilai afinitas elektron akan semakin besar dari atas ke bawah golongan unsur. Dalam satu periode baris pada tabel periodik nilai afinitas elektron akan semakin besar dari kiri ke kanan periode unsur. Namun terdapat pengecualian pada gas mulia pada kolom terakhir tabel periodik dimana masing masing unsur pada gas mulia memiliki kulit elektron valensi yang terisi penuh sehingga sudah cukup stabil dan afinitas elektronnya mendekati nol atau sangat kecil dan tidak mengikuti tren. Unsur non logam juga biasanya cenderung memiliki nilai afinitas elektron yang lebih tinggi daripada unsur logam. Salah satu unsur yang sangat besar energinya dalam menarik elektron yaitu klorin Cl, sedangkan unsur yang paling lemah dalam menarik elektron adalah merkuri Hg. Pada dasarnya afinitas elektron lebih sulit diprediksi dalam molekul karena struktur elektroniknya yang sangat rumit dibandingkan dalam atom. Jenis Afinitas Elektron Adapun untuk beragam macam-macam dalam afinitas elektron ini antara lain; Afinitas Elektron Pertama Afinitas elektron terkait dengan pembentukan ion negatif dan penggunaannya hampir selalu terbatas pada unsur golongan 16 dan 17 dalam tabel periodik. Afinitas elektron pertama merupakan energi yang dilepaskan ketika 1 mol atom gas memperoleh elektron untuk membentuk 1 mol ion gas dengan muatan -1. Dapat juga didefinisikan sebagai energi yang dilepaskan per mol X ketika perubahan terjadi. Afinitas elektron pertama ini memiliki nilai negatif. Sebagai contoh yaitu afinitas elektron pertama dari klorin adalah -349 kJ/mol dengan tanda negatif yang menunjukkan sebagai terjadinya pelepasan energi. Ketika elektron ditambahkan ke dalam unsur logam, maka diperlukan energi untuk mendapatkan elektron tersebut reaksi endotermik. Oleh karena itu, unsur logam cenderung memiliki peluang lebih kecil untuk menerima elektron karena unsur logam justru lebih mudah mengalami kehilangan elektron pada valensinya karena inti logam tidak memiliki tarikan yang kuat pada elektron dan cenderung lebih mudah membentuk kation daripada membentuk ion negatif anion. Dengan demikian, logam dikatakan memiliki afinitas elektron yang sangat rendah. Ketika unsur non-logam memperoleh elektron, maka terjadi perubahan energi negatif yang berarti bahwa energi telah dilepas untuk menerima elektron eksotermik. Unsur non logam memiliki afinitas elektron yang lebih besar daripada unsur logam. Pertama yaitu karena unsur non logam memiliki elektron valensi yang lebih banyak daripada logam sehingga lebih mudah untuk mendapatkan elektron untuk memenuhi oktet yang stabil. Kedua yaitu karena kulit elektron valensi pada unsur non logam lebih dekat dengan inti sehingga tarikan dari inti terhadap elektron cenderung lebih kuat untuk menjaga elektron yang lepas. Afinitas Elektron Kedua Afinitas elektron kedua adalah energi yang dibutuhkan dari atom untuk menambahkan elektron ke dalam setiap ion yang bermuatan -1 dalam 1 mol unsur gas. Ketika telah terjadi penerimaan elektron pertama, maka suatu unsur gas netral akan menjadi bermuatan -1. Setelah itu, dapat terjadi kembali pemberian elektron sehingga ion gas tersebut akan menerima sebuah elektron dan muatannya akan menjadi -2. Energi yang dibutuhkan dalam penerimaan elektron kedua tersebut didefinisikan sebagai afinitas elektron kedua. X– + e– → X2- Dalam peristiwa ini, energi tidak dilepaskan melainkan dibutuhkan sehingga tanda energinya yaitu positif atau endoterm. Kebutuhan energi tersebut digunakan untuk memaksa elektron menjadi ion yang pada dasarnya sudah bermuatan negatif. Umumnya energi yang dibutuhkan cukup besar karena elektron dipaksa masuk ke dalam ruang kecil yang sudah padat akan elektron sehingga akan sangat sulit jika dilakukan dengan energi rendah. Contoh Soal Afinitas Elektron dan Jawaban Sebagai upaya memperjelas tentang materi afinitas elektron, berikut adalah contoh soal dan pembahasannya secara lengkap. Antara lain; Tentukan atom mana yang memiliki afinitas elektron paling besar! a. F b. Cl c. Br d. I Jawab d. iodin karena dalam satu golongan, afinitas elektron meningkat dari atas ke bawah Atom manakah yang memiliki afinitas elektron paling rendah? a. Mg b. O c. S d. Br Jawab a. magnesium karena magnesium merupakan atom logam dimana logam memiliki afinitas elektron yang cenderung rendah Dari pernyataan berikut, manakah pernyataan yang tepat? a. Semakin besar afinitas elektron, maka suatu atom cenderung lebih mudah melepaskan elektron b. Semakin kecil afinitas elektron, maka suatu atom cenderung lebih susah menerima elektron c. Dalam satu periode, afinitas elektron berkurang dari kiri ke kanan d. Afinitas elektron paling besar terdapat dalam atom logam Jawaban b. Semakin kecil afinitas elektron, maka suatu atom cenderung lebih susah menerima elektron Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa afinitas elektron hanya berlaku untuk atom dan molekul gas karena tingkat energi elektron dari fase cair dan padatan diubah oleh interaksi dengan atom atau molekul lain. Meski demikian, afinitas elektron memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kimia. Salah satunya adanya afinitas elektron digunakan untuk mengukur kekerasan kimia, seperti ukuran seberapa asam dan basa lewis yang terpolarisasi. Afinitas elektron juga digunakan untuk memprediksi nilai potensial kimia elektronik dalam elektrokimia. Dimana penggunaan lain dari afinitas elektron yang biasa dilakukan adalah untuk menentukan apakah suatu atom atau molekul akan bertindak sebagai akseptor elektron atau donor elektron dalam suatu reaksi dan untuk memprediksi apakah dua reaktan akan saling bereaksi dalam reaksi redoks. Nah, demikianlah tadi serangkaian artikel yang bisa kami tuliskan kepada segenap pembaca terkait dengan pengertian afinitas elektron menurut para ahli, rumus penghitungan, cara menentukan, jenis, contoh soal dan pembahasannya. Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.
Perhatokansifat-sifat berikut! i. nonlogam. ii. keelektronegatifan tinggi. iii. energi ionisasi rendah. iv. afinitas elektron rendah. Sesuai data di atas, yang merupakan sifat dari unsur-unsur alkali adalah . A. i dan ii. B. i dan iii. C. ii dan iii. D. ii dan iv. E. iii dan iv. Baca : Latihan Soal PAS Gasal Kimia kelas 10 SMA MA Kurikulum
Perhatikan data afinitas elektron berikut! Buatlah pernyataan nan tepat cak bagi kedua unsur tersebut n domestik menjejak kestabilannya! Jawab Ketertarikan elektron adalah besarnya energi nan dilepaskan maka itu satu anasir ketika menangkap elektron membentuk ion merusak. Unsur yang memiliki afinitas elektron bertanda subversif, n kepunyaan mode lebih lautan internal membentuk ion destruktif. Beralaskan informasi tersebut, anasir yang mempunyai afinitas elektron negatif yaitu Y, yang bersifat Kian mudah menangkap elektron. Lebih stabil membentuk Y–. Bertambah bersifat nonlogam. Jangan lupa komentar & sarannya Website Tanya Jawab Pendidikan Kunjungi terus OK! 😁 Jawaban di bawah ini, boleh hanya salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli n domestik tanya tersebut. Pastikan mencari jawaban dari beraneka ragam sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar.. Answered by diahviolin on Mon, 25 Apr 2022 205225 +0700 with category Kimia and was viewed by 345 other users Jawaban Pernyataan yang tepat untuk menyatakan kestabilan kedua unsur tersebut adalah …. D. ion Y– lebih stabil daripada atom Y Pembahasan Ketertarikan elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan suatu molekul netral kerumahtanggaan wujud gas, pada saat partikel tersebut menerima suatu elektron sehingga terdidik ion destruktif. Semakin negatif energi keterikatan, semakin mudah zarah tersebut mengikat elektron dan takhlik ion negative. Kerumahtanggaan soal ini tertumbuk pandangan bahwa unsur X memiliki ketertarikan elektron sebesar 156 kJ/mol, provisional atom Y memiliki memiliki tas elektron sebesar -349 kJ/mol. Berpunca data ini boleh disimpulkan bahwa Partikel Y mudah takhlik ion negative. Artinya, atom Y makin mirip dengan anasir non-logam, sebab atom logam umumnya menciptakan menjadikan ion positif. pernyataan A salah. Afinitas elektron menentukan mudah tidaknya satu zarah mengikat elektron, bukan tingkat mudah tidaknya suatu atom melepas elektron pernyataan B salah Atom X sukar lakukan mengikat elektron sulit mewujudkan ion negative karena afinitas elektronnya berilai positif. Atom Y mudah mengikat elektron dan membentuk ion subversif, karena afinitas elektronnya bernilai negatif. pernyataan C riuk. Artinya ion Y⁻ akan lebih stabil bila dibandingkan dengan atom Y, karena atom Y mudah menyambat elektron dan menciptakan menjadikan ion negatif pernyataan D benar Zarah X sulit untuk mencantumkan elektron. Artinya atom X makin stabil daripada ion X⁻. pernyataan E pelecok . Kelas bawah X Mata Kursus Kimia Materi Rasam Keperiodikan Unsur Pengenalan Kunci Afinitas elektron Baca Juga Coba Untuk rencana ilustrasi beralaskan cerita nan anda buat!​ Apa itu Adalah Website Kesimpulan dari forum interviu online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini percuma 100% tidak dipungut biaya sepeserpun bagi para peserta di seluruh indonesia. saya minta pembelajaran ini dapat bermanfaat untuk para peserta yang sedang mencari jawaban dari segala pertanyaan di sekolah. Syukur Telah Berkunjung, Sepatutnya sehat selalu. Perhatikan data afinitas elektron berikut! Buatlah pernyataan yang tepat untuk kedua elemen tersebut dalam mencapai kestabilannya! Jawab Ketertarikan elektron adalah besarnya energi nan dilepaskan maka itu suatu unsur ketika menganyam elektron membentuk ion negatif. Partikel nan memiliki ketertarikan elektron bertanda negatif, n kepunyaan kecenderungan lebih raksasa intern membentuk ion negatif. Berdasarkan keterangan tersebut, molekul yang punya afinitas elektron negatif yaitu Y, yang berperangai Lebih mudah menangkap elektron. Lebih stabil membentuk Y–. Lebih berperangai nonlogam. —————-—————- Jangan lupa komentar & sarannya Email Kunjungi terus OK! 😁 Bermula data diatas laju reaksinya yakni? Hitunglah Ph dari campuran 0,1 mol CH3COOH Ka=10^-5 dengan 0,2 mol COH3COONa sebelum dan sesudah penyisipan 0,01 NaOH​. Sebanyak 896 ml stp gas nh3 kb = 1 x 10-5 dialirkan ke dalam 100 ml hancuran h2so4 0,1 m. Seandainya seluruh gas nh3 larut sempurna, akan didapatkan ph c … ampuran yang terlatih adalah​. Berapa piutang dari 44 gram gas CO₂ Mr CO₂ = 44 bila diukur dimana 32 gram gas O2 memiliki debit 4 Liter ​. Jikalau saklar satu S1 dibuka, maka lampu yang akan padam yaitu lampu. ​. Mengapa ujung jarum Ose tidak boleh mengenai dinding tabung reaksi jelaskan​ Bagaimana teknik kerja aseptis berusul sarana cair ke tabung reaksi yang berisi seyogiannya pencong​ Jelaskan kemujaraban laminar air flow dibandingkan enkas kotak kaca​ Kok tutup tabung reaksi enggak boleh diletakkan diatas bidang datar kerja jelaskan​ Bagaimana kaidah sterilisasi sarana pertumbuhan mikrob jelaskan​ Kohesi Elektron yaitu negatif mulai sejak pergantian energi yang terjadi saat satu elektron diterima makanya elemen suatu unsur privat peristiwa tabun. Unsur yang punya keterikatan elektron bertanda negatif, berarti n kepunyaan kecenderungan lebih besar dalam menyerap elektron daripada unsur nan kohesi elektronnya bertanda substansial. Semakin negatif nilai afinitas elektron, maka lebih besar kecondongan unsur tersebut intern menyerap elektron kecenderungan membuat ion negatif. Berdasarkan data tabel affinitas elektron dan penjelasan di atas, nilai affinitas elektron unsur Y lebih merusak, sehingga atom Y memiliki gaya lakukan menyerap elektron membentuk ion negatif. Jadi, jawaban yang tepat adalah D. . 16 316 371 103 57 12 474 306

perhatikan data afinitas elektron berikut