Bab ini biasanya dipelajari di SMA/MA. Adapun materi yang digunakan dalam soal atau pertanyaan ini antara lain a. Berbagai tingkat keanekaragaman hayati di indonesia b. Konsep keanekaragaman jenis, gen, ekosistem c. Keanekaragaman hayati Indonesia gen, ekosistem, jenis, mikroorganisme, flora, fauna, Garis Weber, Garis Wallace d. Keunikan hutan hujan tropis e. Upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya f. Sistem klasifikasi makhluk hidup yang meliputi taksan dan klasifikasi binomial. Silahkan buka juga Jenis soal atau pertanyaan bab berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta kunci jawaban dalam artikel ini yaitu soal pilihan ganda multiple choice. Berikut ini soal tentang keanekaragaman hayati di Indonesia. Soal Pilihan Ganda Multiple Choice 1. Keanekaragaman yang memperlihatkan seluruh variasi yang terjadi antar spesies yang masih dalam satu familia disebut ….. a. Keanekaragaman ekosistem c. Keanekaragaman tingkat gen d. Keanekaragaman genetik e. Keanekaragaman tingkat jenis 2. Varietas C-4, menatik, dan rojolele merupakan merupakan contoh keanekaragaman tingkat ….. 3. Hutan hujan tropis, hutan lindung merupakan salah satu bentuk keanekaragaman ….. 4. Berikut ini yang merupakan contoh fauna tipe orientalis adalah …… 5. Orangutan, badak bercula satu, dan beraneka jenis primata hidup di daerah tipe …… 6. Keanekaragaman hayati timbul karena dipengaruhi faktor ….. d. Adaptasi yang dilakukan makhluk hidup 7. Bermacam-macam mangga seperti mangga madu, golek, gadung, mangga, apel merupakan keanekaragaman tingkat ….. 8. Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di jawa barat, dan savana di papua merupakan contoh keanekaragaman tingkat ….. 9. Keunikan hewan-hewan yang termasuk daerah Australia, yaitu ….. a. Terdapat berbagai jenis burung yang bersuara merdu b. Banyak hewan berkantung c. Terdapat berbagai hewan endemic d. Terdapat berbagai jenis hewan primata e. Spesies mamalia berukuran tubuh besar 10. Itik, ayam, angsa, dan merpati termasuk kelompok burung. Hal tersebut menunjukan keanekaragaman tingkat ….. 11. Penulisan yang benar untuk nama jenis kelapa sesuai dengan sistem tata nama ganda yaitu….. 12. Zea mays merupakan nama ilmiah dari tanaman jagung. Kata Zea pada nama tersebut merupakan ….. 13. Pernyataan berikut yang benar mengenai Allium cepa bawang merah dan Allium sativum bawang putih adalah ….. a. suku berbeda, jenis sama b. jenis sama, marga sama c. marga sama, jenis berbeda d. marga sama, suku berbeda e. jenis sama, marga berbeda 14. Tingkat takson mulai dari tinggi ke rendah yang benar adalah ….. a. Filum-divisi-ordo-famili-kelas-genus b. Divisi-kelas-ordo-famili-genus-spesies c. Divisi-kelas-famili-ordo-genus-spesies d. Divisi-ordo-kelas-famili-genus-spesies e. Divisi-ordo-famili-kelas-genus-spesies 15. Berikut ini yang menunjukan nama suku adalah ….. 16. Suatu sistem yang menggunakan dua kata untuk member nama suatu organisme disebut ….. 17. Nyamuk Anopheles quadrimaculatus secara struktur berkerabat dengan ….. 18. Suku kata pertama pada tata cara pemberian nama ganda menunjukan ….. 19. Pemberian tata nama ganda diatur dalam kode Internasional yang disebut dengan ….. 20. tingkatan terendah dari klasifikasi tumbuhan dan hewan adalah ….. c. gen dan faktor abiotik e. faktor abiotik dan biotik a. melakukan penangkaran hewan langka c. membuat undang-undang keanekaragaman hayati 23. Garis khayal yang memisahkan fauna Indonesia bagian barat dan wilayah peralihan adalah …. e. pembuatan benang kapas 25. Pelestarian in situ dilakukan dengan pembuatan 26. Berikut ini tujuan manusia melakukan perambahan hutan, kecuali …. b. pembuatan daerah pemukiman 27. Pada tumbuhan berikut, yang merupakan tumbuhan endemik Indonesia adalah … Demikian soal mapel biologi SMA/MA bab berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta kunci jawaban. Semoga bermanfaat. Silahkan download soal di atas melalui link berikut.
Sebelumnyakami telah membagikan 40 soal pilihan ganda mapel biologi tentang keanekaragaman hayati beserta jawabannya.Sebagai lanjutan dari soal tersebut, kali ini kami akan membagikan soal lain yang materinya sama, yaitu soal mapel biologi bab berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta kunci jawaban. - Hutan adalah salah satu ekosistem yang penting yang ada di Bumi. Keberadaan hutan ternyata memiliki banyak manfaat bagi manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kita perlu mengetahui pentingnya hutan dalam kehidupan manusia, agar mampu menjaga hutan yang luasnya terus menurun akibat laju deforestasi yang tinggi. Berikut adalah manfaat hutan untuk Paru-paru dunia dan mencegah pemanasan global Hutan adalah paru-paru dunia. Area ini dipenuhi oleh berbagai tumbuhan sehingga mampu menyerap banyak karbon dioksida, serta memproduksi oksigen. Oksigen diperlukan oleh manusia dan hewan untuk bernapas. Atas dasar inilah hutan mendapat julukan paru-paru dunia. Selain itu, hutan menjadi tempat terserapnya karbon dioksida ke dalam kayu, daun, dan tanah. Hal ini membantu mengurangi emisi karbon di lapisan ozon, yang menjadi penyebab pemanasan global. Proses tersebut akan membantu Bumi menjaga suhunya agar tetap sejuk bagi manusia. 2. Habitat untuk berbagai hewan dan tumbuhan Hutan merupakan habitat bagi lebih dari 80 persen hewan dan tumbuhan di seluruh dunia. Untuk melestarikan berbagai tumbuhan dan hewan, kita harus merawat kelestarian habitat tersebut. Selain itu, hutan juga menjadi tempat tinggal jutaan manusia yang tinggal di pedalaman hutan. Baca juga Hutan Konservasi, Jenis, dan Perbedaannya dengan Hutan Lindung3. Menjadi sumber makanan dan obat-obatan Tumbuhan dan hewan yang hidup di hutan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan obat-obatan. Namun, hati-hati untuk tidak membuatnya punah. Untuk tumbuhan, penting untuk menanamnya kembali agar tetap lestari. Sedangkan untuk hewan, penting untuk mencegah perburuan liar karena bisa mengancam populasi hewan tersebut. 4. Mencegah terjadinya bencana alam Tumbuhan yang berada di hutan membuat tanah dipenuhi akar tumbuhan tersebut. Akar-akar ini mampu menahan air di dalam tanah. Hal ini akan mencegah bencana alam seperti tanah longsor dan banjir. Oleh karena itu, penting untuk melakukan reboisasi atau penanaman kembali. 5. Lapangan pekerjaan Hutan di Bumi memberikan lebih dari 13 juta lapangan pekerjaan bagi manusia. Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan bagi para peneliti dan berbagai konservasi hutan, serta warga lokal yang memang tinggal di hutan. 6. Menjaga kualitas sumber air Hutan merupakan tempat mata air berada. Dengan adanya berbagai tumbuhan di hutan, kualitas dan kebersihan air tetap terjaga. Air ini akan menjadi sumber air untuk minum dan berbagai kebutuhan manusia lainnya. Baca juga Negara dengan Jumlah Hutan Terluas di Dunia, Indonesia Masuk 10 Besar 7. Mengurangi polusi suara Salah satu keunikan yang mungkin belum diketahui banyak orang adalah hutan mampu mengurangi polusi suara. Suara yang masuk ke dalam hutan akan berkurang 5 sampai 10 desibel atau setara dengan 50 persen suara yang di dengar oleh manusia. Hal ini disebabkan karena suara gemerisik dedaunan dan white noise yang muncul di hutan, seperti suara kicauan burung atau suara lainnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.SOALKELAS X BIOLOGI LENGKAP. 1. Pernyataan pernyataan berikut yang bukan merupakan opini adalah .. d. Ibu Desi adalah guru yang sangat baik. 2.Cukup banyak orang yang bingung tentang tata cara bagaimana melakukan sebuah penyelesaian karya ilmiah yang baik. Berikan urutan langkah methode ilmiah itu yang benar. 3.
amybintang99 amybintang99 Biologi Sekolah Menengah Atas terjawab 6. Berikut ini tujuan manusia melakukan perambahanhutan, kecualipembuatan daerah pemukimanpembuatan jalan rayapembuatan ladangpelestarian hewandiambil kavunya​ Iklan Iklan arisnasaqi arisnasaqi Jawabanpelestarian hewanPenjelasankarna tidak ada perambahan hutan yang tujuannya untuk pelestarian hewan Iklan Iklan Pertanyaan baru di Biologi mimpi basah apakah termasuk pmo? plis bantu aku​ sertakan alasan jawaban yaa kak,pointnyaa banyaakk​ Perhatikan gambar berikut Sifat anakan yang dihasilkan dari perbanyakan tanaman dengan teknik seperti pada gambar adalah........ Sampel jaringan dar … i tanaman dewasa dikultur Kuncup Batang Sampel jaringan Daun Akar Kultur menghasilkan tanaman baru Terbentuk kalus yang belum terdiferensiasi Kalus Kalus dipisahkan, sel tunggal dikultur Sumber dokumen penerbit​ 8. Dari permukaan air laut, sinyal bunyi dikirim ke dasar laut. Sinyal tersebut diterima kembali setelah 12 sekon. Jika cepat rambat bunyi dalam air a … dalah m/s, maka kedalaman laut di tempat itu adalah ... m. A. B. C. D. 161​ In what way is the skeleton a storehouse? Sebelumnya Berikutnya Iklan24 Garis khayal yang memisahkan fauna Indonesia bagian barat dengan wilayah peralihan adalah
Deforestasi adalah peristiwa hilangnya tutupan hutan yang berubah menjadi tutupan lain, potensi deforestasi terjadi pada hutan yang berada di areal dengan intensitas tinggi atau berbatasan langsung dengan kegiatan manusia. Deforestasi dapat diartikan secara kuantitatif yaitu pengurangan tutupan tajuk pohon menjadi kurang dari ambang minimum sebesar 10% untuk jangka panjang dengan tinggi pohon minimum 5 m pada areal seluas minimum 0,5 ha. Secara sederhana deforestasi juga didefinisikan sebagai perubahan tutupan suatu wilayah dari berhutan menjadi tidak berhutan, dari suatu wilayah yang sebelumnya memilki bertajuk berupa hutan vegetasi pohon dengan kerapatan tertentu menjadi bukan hutan bukan vegetasi pohon atau bahkan tidak bervegetasi. Definisi tersebut diperkuat dengan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan REDD yang menyatakan secara tegas bahwa deforestasi adalah perubahan secara permanen areal hutan menjadi tidak berhutan yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Baca juga Hutan Adalah Pengertian, Jenis, Ciri-ciri dan Manfaat Hutan Penyebab-penyebab Deforestasi Hilangnya tutupan lahan atau pengurangan secara kuantitatif sangat berhubungan erat dengan aktivitas manusia atau adanya gangguan alam. Diantara bentuk yang sering terjadi yaitu pembukaan area lahan kehutanan yang dikonversi untuk lahan pertanian, penggembalaan, transmigrasi, dan sebagainya. Angka deforestasi yang tinggi setiap tahunnya akan menyebabkan hilangnya lahan hutan secara besar-besaran. Akibat dari kehilangan lahan hutan yang berdampak negatif pada keberlanjutan lingkungan maupun kehidupan sosial. Beberapa penyebab deforestasi yang umum dijumpai di Indonesia antara lain yaitu 1. Kebakaran Hutan Hampir setiap tahunnya Indonesia dihadapkan dengan bencana kebakaran hutan, pada tahun 2015 tercatat 1,7 juta hektar yang terbakar dan menyebabkan bencana asap yang menimbulkan dampak serius pada pendidikan, transportasi udara, kesehatan, ekonomi, dan tentunya kerusakan lingkungan. Kebakaran membuat angka deforestasi menjadi semakin parah dibandingkan kehilangan lahan yang disebabkan oleh kegiatan konversi lainnya. Kerugian akibat kebakaran hutan juga berpotensi menghilangkan plasma nutfah. Fenomena kebakaran hutan di Indonesia telah menjadi tradisi yang terus-menerus terjadi. 2. Pembukaan Lahan Perkebunan Pembukaan lahan perkebunan seperti kelapa sawit secara ekologis berdampak langsung terhadap angka penyusutan hutan. Pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu faktor dominan penyebab kehilangan tutupan dan lahan hutan di Indonesia. Kondisi ini disebabkan karena perkebunan kelapa sawit dan tanaman perkebunan lainnya umumnya diperoleh dengan dua metode, yaitu pengalihan fungsi lahan hutan dan pengalihan fungsi lahan perkebunan. Pengalihan fungsi lahan perkebunan adalah metode yang dilakukan dengan mengganti tanaman pokok perkebunan dengan tanaman baru kelapa sawit. Salah satu penyebab deforestasi adalah adanya perambahan hutan. Masalah perambahan hutan ini sudah menjadi masalah nasional. Beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat melakukan perambahan hutan yaitu faktor ekonomi, ketidaktahuan masyarakat sekitar hutan tentang dampak buruk perambahan hutan, adanya sponsor, keterbatasan petugas pengawas hutan, dan lemahnya sanksi hukum. 4. Program Transmigrasi Kawasan permukiman transmigrasi terus bertambah dan akan terus berkembang yang membutuhkan areal untuk mewadahi aktivitas tersebut. Di satu sisi telah terjadi perubahan tutupan lahan hutan ke tutupan lahan non hutan khususnya kawasan hutan yang bersentuhan langsung dengan kawasan permukiman transmigrasi. 5. Pertambangan dan Pengeboran Sumber Daya Alam Kegiatan pertambangan dan pengeboran minyak menyebabkan adanya bekas pertambangan di kawasan hutan yang kondisi tanahnya sudah berlubang-lubang. Jika tidak dilakukan penutupan kembali maka kawasan tersebut akan menyebabkan dampak buruk pada kualitas dan perubahan fungsi lahan lingkungan di area sekitarnya. Dampak-dampak Deforestasi Deforestasi menimbulkan dampak yang sangat serius baik pada tingkat nasional maupun tingkat internasional. Tradisi kebakaran hutan yang tidak terkendali dan terjadi setiap tahunnya, penebangan yang merusak, pembukaan lahan yang dijadikan perkebunan, pertambangan dan pengerukan bahan bakar, dan pembangunan wilayah transmigrasi merupakan beberapa faktor deforestasi. Kegiatan tersebut berdampak pada sosial ekonomi bagi masyarakat yang sangat bergantung dengan hasil alam atau hutan, dan dapat menyebabkan timbulnya kerugian yang besar yakni bagi seluruh masyarakat maupun negara. Karena perubahan lahan hutan tersebut menyebabkan terganggunya keadaan lingkungan, antara lain 1. Bencana Alam Kegiatan penebangan yang mengesampingkan konversi hutan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan dan akan meningkatkan peristiwa bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir. 2. Kepunahan Flora dan Fauna Alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan fungsi kawasan hutan juga bisa berdampak pada kelestarian flora dan fauna. Apabila deforestasi terus dibiarkan habitat asli mereka akan bergeser menjadi kawasan yang hanya diuntungkan bagi aktivitas manusia saja. 3. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Peran hutan berperan untuk menyimpan cadangan-cadangan karbon secara besar. Hutan juga mampu menyerap karbon dioksida berlebih yang ada di udara dan mengkonversinya menjadi oksigen melalui proses fotosintesis yang dapat menyimpan karbon lebih dari dua ratus miliar ton. Sehingga deforestasi berpengaruh sangat besar terhadap perubahan iklim yang berkaitan dengan karbon-karbon yang ada di udara dan pada tanah gambut. Apabila lahan gambut kehilangan pohon di atasnya maka akan melepaskan karbon yang tersimpan ke udara. 4. Terganggunya Siklus Air Hutan yang hilang akan mengakibatkan berkurangnya penguapan air tanah oleh pohon. Kondisi ini berakibat pada iklim dan cuaca yang berubah menjadi lebih kering, karena curah hujan akan berkurang. Baca juga 9 Dampak Kerusakan Hutan bagi Manusia dan Alam Pencegahan untuk Mengurangi Deforestasi Banyaknya sisi negatif yang ditimbulkan dari deforestasi mengharuskan adanya bentuk upaya yang dilakukan untuk mengurangi deforestasi agar tingkat kehilangan hutan tidak mengalami peningkatan. Salah satu cara pencegahan deforestasi adalah melakukan upaya konservasi sumber daya alam. Beberapa upaya yang dapat dilakukan diantaranya sebagai berikut 1. Penebangan dengan Sistem Tebang Pilih Tebang pilih adalah salah satu sistem silvikultur yang diterapkan di Indonesia. Metode tebang pilih dilakukan pada hutan hutan alam tak seumur sebagai salah satu sub sistem dari sistem pengelolaan hutan. Sistem ini menjadi salah satu sarana utama dalam mewujudkan hutan dengan struktur yang sesuai dengan lingkungan dan terwujudnya pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Sistem tebang pilih ini diharapkan mampu menjaga dalam keberlangsungan ekosistem hutan dan berfungsi dalam penyangga kehidupan. Pada metode tebang pilih juga melakukan penanaman kembali agar kegiatan-kegiatan tersebut tidak menyebabkan kerugian. 2. Reboisasi dan Penghijauan Upaya reboisasi dan penghijauan yaitu melakukan penanaman kembali pada kawasan hutan, sedangkan melakukan penghijauan pada kawasan non hutan, karena hutan yang mengalami gundul tak mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Strategi ini tertuang di dalam RPJMN 2020-2024 dalam upaya mengurangi kehilangan hutan yang yaitu mengurangi tingkat deforestasi menjadi 310 hektar/per tahun. Langkah yang dicanangkan dengan melakukan penanaman kembali dan pengkayaan di hutan-hutan produksi dengan 1,97 juta hektar. Cara yang dicoba termasuk luas ekosistem gambut yang telah terkoordinasi dan difasilitasi restorasi pada 7 provinsi di Indonesia yang rentan terhadap bencana kebakaran dengan mencapai target hektarnya pertahun. Baca juga Reboisasi Adalah Pengertian, Tujuan dan Manfaat Reboisasi 3. Pembentukan REDD+ REDD+ atau Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation adalah sebuah pendekatan kepada konservasi lahan hutan. Metode yang diambil menggunakan skema keuangan dalam melakukan konservasi hutan yang menjadi usaha yang dapat memberikan keuntungan atau penghasilan dibandingkan melakukan penebangan hutan melalui pembayaran. Tujuan dari REDD+ adalah dilakukannya penghitungan terhadap nilai karbon yang tersimpan di hutan. Upaya yang dilakukan berupa penawaran kepada negara berkembang dalam upaya mengurangi emisi dalam rangka investasi di jalur rendah karbon. Sehingga, negara-negara maju dapat bekerjasama dengan membayar negara berkembang untuk pengurangan angka kehilangan hutan di Indonesia, pembakaran lahan gambut dan degradasi hutan. 4. Pengawasan Hutan Pengawasan dilakukan untuk pengamanan aset hutan dalam mencegah serta mengendalikan terjadinya gangguan, kejahatan, maupun ancaman yang meliputi hutan yang ada di Indonesia. Pengawasan dapat dilakukan secara langsung dengan aparat yang berwenang ataupun dengan monitoring perkembangan menggunakan teknologi terbaru dan turut dalam mengawasi hutan melalui teknologi satelit. Teknologi satelit ini dapat meningkatkan transparansi pada rantai pasokan perusahaan, melalui program Forest Cover Analyzer, Eyes On The Forest dan Global Forest Watch Teknologi ini memungkinkan setiap orang dapat melihat kapan dan dimana perubahan wilayah hutan melalui internet. Pemerintah Indonesia juga berinisiatif melakukan pengawasan hutan di berbagai badan-badan pemerintahan. Baca juga 10+ Jenis Pohon yang Hidup di Lahan Gambut FAQ Apa itu Deforestasi? Deforestasi adalah fenomena kehilangan tutupan pohon dan area hutan yang terjadi akibat aktivitas manusia atau kejadian alam. Apa Penyebab Deforestasi? Penyebab deforestasi di Indonesia mayoritas berasal dari aktivitas manusia seperti pembakaran hutan, pembukaan lahan, penebangan pohon ilegal dan tidak terstruktur serta pemanfaatan area hutan untuk pertambangan, pengeboran minyak dan pemukiman. Referensi dan rujukan artikel. Penulis Ridha Rizkiana Editor M. Nana Siktiyana Ayo Terlibat Langsung untuk Menghijaukan Indonesia LindungiHutan mengajak kamu untuk ikut berperan langsung melakukan reboisasi dan penghijauan di wilayah hutan dan non-hutan bersama kami. 35 ribu pengguna, 200+ mitra bisnis dan 30+ petani dan masyarakat sekitar hutan percaya dengan langkah nyata LindungiHutan. Kebunraya c. Hutan lindung d. Taman kota e. Taman bermain 6. Berikut ini tujuan manusia melakukan perambahan hutan, kecuali a. Pembuatan daerah pemukiman b. Pembuatan jalan raya c. Pembuatan ladang d. Pelestarian hewan e. Diambil kayunya 7. Pada tumbuhan berikut, yang merupakan tumbuhan endemik Indonesia adalah . f a. 0% found this document useful 0 votes4K views9 pagesDescriptioncontoh soal dan jawaban materi keaneragaman hayatiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes4K views9 pagesPilihan Ganda Soal Dan Jawaban Keanekaragaman Hayati 20 ButirJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. . 215 43 377 274 105 406 441 18