Burung kakaktua dan beo bisa dibilang spesies burung yang paling popular di Indonesia. Bagaimana tidak, bahkan terdapat lagu anak-anak yang liriknya khusus bercerita tentang burung kakaktua. Meski akrab di dengar, banyak yang tidak mengerti perbedaan burung kakaktua dan beo, terlebih karena keduanya merupakan burung cerdas yang mampu menirukan suara manusia. Sebenarnya, apa perbedaan kakatua dan beo? Apakah mereka merupakan dua spesies yang berbeda? Lantas, apakah keduanya merupakan hewan peliharaan yang ideal? Burung cerdas Kakaktua Cacatuidae merupakan jenis burung yang termasuk dalam ordo Psittaciformes, bersama dengan familia lainnya yakni Bayan sejati Psittacidae. Karakteristik dari kedua familia ini adalah jari kaki zygodactyl dua jari menghadap ke belakang dan dua lainnya ke depan, bentuk paruh bengkok dan tubuh yang tegak. Di Indonesia, terdapat tujuh jenis kakaktua yang berhabitat di hutan wilayah timur seperti Sulawesi, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, Timor atau Maluku. Keunikan kakaktua dan beo membuat kedua burung ini kerap diburu untuk diperjualbelikan sebagai hewan peliharaan. Sementara itu, beo Gracula religiosa atau dikenal juga dengan nama tiong emas merupakan jenis burung yang menjadi anggota suku Sturdinae, berkerabat dengan jalak. Beo memiliki delapan subspesies dengan karakteristik yang tidak jauh berbeda satu sama lain. Di Indonesia, tiong emas umumnya dijumpai di Sumatra, Kalimantan hingga ke Nusa Tenggara. Di Restorasi Ekosistem Riau, tiong emas Common hill myna merupakan salah satu dari empat spesies Sturdinae yang teridentifikasi di wilayah Semenanjung Kampar. Karakteristik unik Keunikan kakaktua terletak pada jambulnya. Beberapa ahli mengatakan bahwa jambul ini akan terangkat untuk menunjukkan bahwa kakaktua sedang ingin memamerkan diri, memberikan salam atau ketika spesies ini sedang meloncat dan menari. Pada umumnya, jambul ini membuat kakaktua terlihat lebih besar, gagah dan indah. Hanya kakaktua dalam ordo Psittaciformes yang memiliki keunikan ini. Keunikan kakaktua terletak pada jambulnya. Makanan utama kakaktua adalah biji-bijian, terlebih karena spesies ini memiliki paruh bengkok yang besar. Sementara itu, tiong emas atau beo termasuk burung omnivora yang dapat memakan biji-bijian, buah maupun daging. Jika tiong emas memiliki bulu yang didominasi warna hitam dengan paruh oranye dan daging terbungkus kulit berwarna kuning cerah pada bagian bawah mata hingga belakang kepalanya, kakaktua memiliki bulu yang didominasi warna putih atau hitam dengan sedikit warna merah, merah muda atau kuning. Peniru suara yang ulung Meski jelas berbeda, terdapat satu kemampuan unik yang sama-sama dimiliki oleh kakaktua dan beo dapat meniru suara manusia. Kemampuan ini juga yang membuat mereka begitu populer sebagai burung peliharaan karena dianggap sebagai spesies cerdas yang menghibur. Rahasia kakaktua maupun beo dalam menirukan suara manusia terletak pada syrinx yang dimiliki kedua burung ini.
BeoJantan dan Betina memang cukup sulit untuk dibedakan. Mengingat antara burung jantan dan betina memiliki ciri fisik yang hampir sama. Utamanya bagi mereka yang baru mengenal jenis burung kicau. Karena itulah bagi anda yang ingin mengetahui perbedaan yang dimiliki keduanya. Maka pastikanlah untuk memperhatikan bagian utama dari burung beo yang juga
NEWSCIENTIST Otak burung beo membuat mereka bisa mengikuti kata yang dihasilkan manusia. Namun, mereka tidak bisa memahami artinya dan keragaman bahasa manusia. diketahui bisa meniru kata-kata yang diucapkan manusia. Mereka meniru kata-kata itu dengan suara mereka yang menggemaskan. Di sosial media, ada banyak rekaman burung beo mengucapkan "I love you aku cinta kamu", lengkap dengan suara "muah" seperti seseorang yang memberikan ciuman. Meski beo adalah burung di dunia hewan yang mampu meniru suara manusia, tampaknya tidak mengerti kata-kata di baliknya. Mereka mungkin dapat memahami konteks saat manusia mengucapkan kata-kata tersebut. Jika burung beo kerap mengatakan "halo" setiap mendengar suara orang yang hendak memasuki rumah. Yang mereka ketahui adalah kata tersebut sering diucapkan oleh manusia yang sering ia jumpai, bertemu dengan manusia lainnya ketika hendak masuk ke dalam rumah. Di dunia hewan, kepintaran burung beo tidak hanya meniru bahasa, tetapi juga gerak-gerik dan aktivitas terkait kata yang sering didengarnya. Cara ini adalah kemampuan mimikri burung beo yang begitu canggih sehingga terdengar fasih. Oleh karena itu, burung beo mungkin hanya bisa mengikuti kata yang dihasilkan pemiliknya atau petugas penangkarnya. Mereka pun tidak bisa mengetahui perbedaan dua atau lebih bahasa yang diucapkan manusia. Jika Anda pergi ke Amerika dan berbicara atau melatih burung beo yang terbiasa dengan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia, mungkin kata yang dihasilkan bisa ditiru. Namun, ketika ia berinteraksi dengan banyak orang penutur bahasa Inggris, kata-kata Anda terselip dibalik penuturan bahasa Inggrisnya. Studi eksperimen dari Harvard University di jurnal Behaviour tahun 2019 mengungkapkan, burung beo punya ingatan yang hampir sekuat manusia. Itu sebabnya ia juga bisa mengenali orang lain, situasi, dan burung beo lainnya yang ditemu sepanjang hidup. "Burung dipisahkan dari kita oleh evolusi 300 juta tahun, dan otak mereka diatur secara berbeda dari kita," kata penulis pertama makalah Irene Pepperberg. "Itulah mengapa ini sangat mengasyikkan - karena kami dapat menunjukkan bahwa Griffin nama beo yang diteliti bekerja pada level anak berusia lima tahun, pada tugas yang bahkan kera pun tidak akan berhasil." Studi lainnya di tahun 2015 dalam jurnal PLOS ONE mengungkapkan bahwa otak burung beo punya kemampuan meniru suara karena pola ekspresi gen mereka pada otak. Struktur otak yang dimiliki burung beo berbeda dengan jenis burung penyanyi dan kolibiri yang juga punya kehebatan dalam olah vokal. Para ilmuwan dalam studi itu membagi otak olah vokal burung beo menjadi beberapa bagian yang disebut 'inti" dan 'cangkang' atau cincin luar'. Bagian inti adalah pusat kontrol pembelajaran vokal, dan bagian cangkang menopang kemampuan tersebut. Para peneliti membandingkan pola ekspresi gen di semua otak burung beo yang diteliti. Ternyata, pada spesies burung beo yang terkenal dapat meniru ucapan manusia, bagian cangkangnya relatif lebih besar. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
LoviverMainan Gigit Kunyah untuk Kandang Burung Makaws Alami Cakar di Tokopedia â Promo Pengguna Baru â Cicilan 0% â Kurir Instan.
Kakatua vs Parrot Meskipun kakatua adalah sejenis burung nuri, tidak sulit membedakan kakatua dari kelompok kakatua lainnya. Namun, yang terbaik adalah jika karakteristik burung beo pada umumnya dan kakatua secara khusus diketahui, karena arti sebenarnya dari perbedaan antara burung-burung ini akan membuat siapa pun lebih percaya diri tentang hal itu daripada hanya menyampaikan fakta tanpa latar belakang pengetahuan. Oleh karena itu, akan menguntungkan untuk membaca informasi yang disajikan dalam artikel ini tentang karakteristik burung dan perbandingan antara kedua jenis.. Kakatua Kakatua adalah jenis nuri yang termasuk dalam Keluarga Cacatuidae Ordo Pstittaciformes. Ada 21 spesies berbeda di bawah tujuh genera termasuk genus jenis, Cacatua. Kakatua adalah burung asli Australia dan pulau-pulau sekitarnya termasuk Filipina, Indonesia, Papua, Kepulauan Solomon, dan lainnya. Dada khas mereka dan paruh berwarna-warni dan melengkung adalah fitur yang menonjol. Mereka relatif lebih besar dari kakatua. Selain itu, bulu lebih berwarna dibandingkan dengan anggota Ordo lainnya Psittaciformes. Namun, putih atau abu-abu dengan hitam sering muncul dengan warna lain di berbagai tempat di tubuh mereka. Kehadiran lambang yang sangat menarik adalah salah satu fitur utama kakatua. Selain itu, lambang mereka dapat digerakkan dan keras, sering kali merupakan alat yang hebat untuk menarik pasangan seksual. Kaki mereka pendek dengan cakar yang kuat, dan gaya berjalan meliuk-liuk. Mereka memiliki lebar sayap yang lebar dan dapat mengepakkannya dengan cepat selama penerbangan. Makhluk-makhluk cantik ini memiliki tubuh ramping namun kekar, yang berukuran sedang hingga besar dengan bobot tubuh bervariasi dari 300 hingga gram. Selain itu, panjang tubuh mereka bervariasi dari 30 hingga 60 sentimeter. Kakatua lebih menyukai buah dan sayuran sebagai makanan utama mereka dan terutama aktif di siang hari. Peluit jantan dan betina memekik. Terlepas dari vokalisasi keras mereka, kadang-kadang mereka dapat berbicara atau meniru vokal manusia, terutama ketika mereka berada dalam penahanan. Makhluk-makhluk cantik dan menarik ini lebih sering disimpan di penangkaran daripada tidak dan ada nilai pasar yang tinggi bagi mereka. Bayan Burung beo mencakup banyak jenis burung Ordo Psittaciformesviz. Parkit, Cockatiels, Lovebirds, Truk, Macaw, Amazon, dan Kakatua. Ada lebih dari 370 spesies burung beo yang dideskripsikan di bawah 86 genera. Daerah tropis dan subtropis di dunia merupakan iklim pilihan mereka dalam banyak kasus, sementara beberapa spesies juga mendiami daerah beriklim sedang. Burung beo adalah kelompok burung yang sangat beragam, dan keanekaragamannya tertinggi di Amerika Selatan dan selanjutnya di Australasia. Paruhnya yang kuat dan melengkung dengan postur yang sedikit condong membuat burung kakaktua unik. Burung beo memiliki kaki zygodactyle, atau dengan kata lain, kaki mereka memiliki dua digit mengarah ke depan dan dua lainnya mengarah ke belakang. Konfigurasi digit pada kaki ini memungkinkan mereka untuk memahami cabang-cabang pohon dengan baik. Mereka terkenal dengan warna-warna kontras dan atraktif mereka bersama dengan banyak bicara yang menyenangkan. Ada sangat rendah atau tidak ada dimorfisme seksual pada burung beo, sedikit pengecualian untuk avifauna lainnya. Ukuran dan bobot tubuh bervariasi dalam rentang yang luas. Anggota terkecil dari kelompok kerdil berwajah kerdil beratnya hanya satu gram dan 8 sentimeter, sedangkan kakapo memiliki berat sekitar 4 kilogram, dan macaw Hyacinth lebih dari satu meter. Burung beo telah bergaul dengan manusia untuk waktu yang sangat lama. Menurut penggambaran cerita rakyat Buddha dan tulisan-tulisan Persia kuno, burung beo telah mendapatkan daya tarik dan minat di antara orang-orang.. Apa perbedaan antara Kakatua dan Burung Beo? ⢠Burung beo ditemukan di daerah tropis dan subtropis dunia di banyak benua kecuali Antartika, sementara kakatua secara alami hanya ditemukan di Australia dan pulau-pulau di sekitarnya. ⢠Kakatua selalu lebih besar daripada jenis nuri lainnya, tetapi ada beberapa jenis nuri yang sangat besar seperti Hyacinth macaw. ⢠Hanya ada 17 spesies kakatua sementara burung kakatua memasukkan lebih dari 370 spesies secara kolektif. ⢠Burung beo adalah pesanan taksonomis sementara kakatua dapat diklasifikasikan ke tingkat keluarga. ⢠Kehadiran lambang di kakatua unik di antara burung beo lainnya.
. 363 397 54 54 354 392 8 345
perbedaan burung beo dan kakatua